BAB I
PENDHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan
semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum,
undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah
menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan
potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan
moral-spiritual). Salah satu bidang bimbingan dalam bimbingan dan
konseling adalah bimbingan karir.
Bimbingan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu
pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang
diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Bimbingan karier tidak hanya
sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan
tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya
terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan
dalam mencapai tujuan hidup seseorang. Hattari (1983) menyebutkan bahwa
istilah bimbingan karier mengandung konsep yang lebih luas.
Sementara itu, dalam perspektif
pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karier sudah mulai dirasakan
bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia
pada pertengahan tahun 1950-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa
di SMA pada waktu itu. Selanjutnya, pada tahun 1984 bersamaan dengan
diberlakukannya Kurikulum 1984, bimbingan karier cukup terasa
mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan dan pada tahun 1994,
bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan
dan konseling dalam Kurikulum 1994, bimbingan karier ditempatkan sebagai
salah bidang bimbingan.
Jenis layanan dalam bimbingan konseling
karir salah satunya melalui layanan orienasi yang dilakukan sebagai
upaya awal untuk mengenalkan peserta didik pada suatu pilhan karier yang
akan dipilih. Khusus untuk kelas XI layanan orientasi bertujuan
Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan kesenian sesuai dengan
program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan serta
berperan dalam kehidupan masyarakt yang lebih luas.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka maka
dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yang
terkait dengan layanan orientasi untuk kelas XI, yaitu :
- Pengertian layanan orientasi
- Apa fungsi layanan orientasi dalam BK karier
- Apa tujuan layanan orientasi dalam BK karier
- Bagaimana pelaksanaan layanan orientasi dalam BK karier
- Bagaimana mengevaluasi layanan orientasi dalam Bk karier
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LAYANAN ORIENTASI
Menurut Drs. Tawil dalam Diktat Mata
kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling; Layanan orientasi ditujukan bagi
siswa baru dan pihak lain guna pemahaman dan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Menurut Prayitno Layanan
orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami
lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut.
Layanan orientasi mempunyai fungsi
sebagai usaha pengenalan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang baru
bagi siswa. Pengenalan-pengenalan lain yang dapat diberikan kepada
siswa seperti kurikulum baru yang diterapkan sekolah, waktu proses
belajar di sekolah. Pelaksanaan layanan orientasi ini berdasar pada
anggapan bahwa memasuki lingkungan baru dan mengadakan penyesuaian
bukanlah hal yang mudah (Prayitno & Amti, 1999).
layanan orientasi adalah layanan yang
diberikan kepada siswa yang baru, dan jika perlu melalalui orang tua
siswa guna memberikan pemahaman dan memungkinkan penyesuaian diri
terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasukinya.
Dari beberapa definisi di atas dapat kita
simpulkan bahwa layanan orientasi adalah layanan yang diberikan kepada
peserta didik baik baru maupun lama serta pihak-pihak lain untuk
mengenal dan memahami keadaan dan situasi yang ada pada lingkungan
sekolah secara umum agar peserta didik dapat dengan mudah menyesuaikan
diri sebagaimana materi yang diberikan.
B. FUNGSI LAYANAN ORIENTASI
Layanan orientasi di sekolah berfungsi
untuk pemahaman dan pencegahan. Secara rinci pengertiannya menurut SK
MENDIKBUD nomor 025/0/1995 jo SK Menpan nomor 84/1993 tentang Guru dan
Angka Kreditnya adalah sebagai berikut:
1) Fungsi pemahaman yaitu membantu siswa
untuk mengenal dan memahami diri dan lingkungannya secara total.
Dimaksudkan agar peserta didik dapat mengenal dan memahami lingkungan
yang baru bagi dirinya, sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan
dalam penyesuaian diri dengan dunia yang akan ditempuhnya.
2) Fungsi pencegahan yakni upaya agar
peserta didik terhindar dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul,
yang dapat mengganggu dan menghambat proses perkembangannya. Dimaksudkan
agar peserta didik dapat terhindar dari permasalahan yang bisa timbul
akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga
mengganggu keberhasilannya di sekolah maupun di luar.
C. TUJUAN LAYANAN ORIENTASI KARIER
Tujuan layanan orientasi adalah agar
peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru secara tepat dan memadai. Sehingga peserta didik akan lebih mudah
dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah guna mencapai keberhasilan
belajarnya.
Tujuan program orientasi ialah untuk
memberikan pengenalan kepada murid-murid tentang kegiatan dan situasi
pendidikan yang akan ditempuhnya.(Djumhur I. & Drs. Moh. Surya ; 47 ;
1975) Selain itu layanan orientasi diharapkan dapat mencegah timbulnya
permasalahan penyesuaian siswa dengan pola kehidupan sosial, belajar dan
kegiatan lain di sekolah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa.
Begitu juga bagi orang tua agar memahami kondisi dan situasi sekolah
sehingga dapat mendukung keberhasilan anaknya.
Sedangkan dalam layanan orientasi karier
layanan orientasi bertujuan memberikan gambaran secara umum tentang
berbagai hal yang kaitannya dengan pilihan karir (pekerjaan atau
pendidikan) sehingga peserta didik mampu mengidentifikasi keserasian
diri sendiri dengan aspek-aspek berbagai jenis karier.
D. PELAKSANAAN LAYANAN ORIENTASI KARIER
1. Metode
Metode yang dapat digunakan dalam
pemberian layanan orientasi kepada siswa dapat dengan ceramah, tanya
jawab, diskusi, demonstrasi, program home room dan kunjungan lapangan.
2. Media dan instrumen
Dalam memberikan materi layanan orientasi
dapat dengan memberikan selebaran, penayangan video/film maupun dengan
penggunaan slide, baik OHP maupun powerpoint.
3. Penyelenggaraan
Layanan orientasi dapat dilaksanakan pada :
- Pertemuan umum;
- Pertemuan klasikal
- Pertemuan kelompok.
4. Materi
a. Identifikasi aspek-aspek karir tertentu yang dapat menjadi pilihan karir spesifikasi pekerjaan dan tuntutannya
b. Identifikasi karakteristik ciri dalam
kaitannya dengan aspek-aspek karir yang dipilih pemahaman potensi diri
secara fisik dan psikis serta kecenderungan karir yang hendak
dikembangkan
E. EVALUSI/PENILAIAN
Penilaian segera dapat dilaksanakan
setelah kegiatan layanan dilaksanakan, bisa jangka pendek atau jangka
panjang. Penilaian segera (leiseg) merupakan penilaian tahap awal
dilakukan segera setelah atau menjelang layanan yang dimaksud diakhiri.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan perolehan klien melalui
layanan yang dilaksanakan.
Penilaian jangka pendek (laijapen)
dilakukan setelah satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan dalam waktu
selang beberapa hari sampai satu bulan. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengungkap setelah beberapa waktu berlalu. Khususnya setelah klien
berkesempatan melaksanakan kegiatan yang ia kemukakan pada waktu
penialaian yang dilakukan pada tahap awal.
Penilaian tahap ketiga adalah penilaian
jangka panjang, penilaian ini sejalan dengan penilaian yang kedua,
bedanya terletak pada selang waktu setelah selesainya layanan
dilakukan. Selang waktu yang dimaksud adalah setelah paling kurang satu
bulan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa layanan orientasi pada kelas XI yang kaitannya dengan bimbingan
karir bertujuan memberikan gambaran secara umum tentang berbagai
hal yang kaitannya dengan pilihan karir (pekerjaan atau pendidikan)
sehingga peserta didik mampu mengidentifikasi keserasian diri sendiri
dengan aspek-aspek berbagai jenis karier. Sedangkan fungsi dari layanan
karier tersebut sebagai fungsi pemahaman dan pencegahan.
Layanan orientasi karir dilakukan dengan
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, program
home room dan kunjungan lapangan. Sementara instrument yang digunakan
bisa berupa selebaran, penayangan video/film maupun dengan penggunaan
slide, baik OHP maupun powerpoint.
Materi dalam layanan orientasi karier
lebih terfokus pada identifikasi dan karakteristik aspek-asoek karier
yang dipilih dan hendak dikembangkan. Setelah layanan orientasi
diberikan diadakan evaluasi terhadap keberhasilan layanan melalui tiga
tahap yaitu laiseg, laijapen dan laijapan.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. Amti, erman. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djumhur. I. Moh. Surya. Drs. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung:
C.V. Ilmu.
http://www.scribd.com/doc/21365627/LAYANAN-ORIENTASI–D SEKOLAH?secret_password=&autodown=pdf